Selasa, 01 April 2014

(GIVEAWAY) Ayah, Sang Pendongeng yang Piawai

Cover Kumpulan Dongeng Anak Karya Hastira Soekardi


Ngomong-ngomong soal dongeng, hal pertama kali yang terlintas di benak saya adalah masa kecil. Setiap habis maghrib sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga untuk berkumpul di kamar Mama dan Ayah. Sambil menunggu waktu makan malam, biasanya Ayah mendongeng terlebih dahulu sesuai request. Saking banyaknya koleksi dongeng yang mampu diingat olehnya.

Kadang suka ketawa sendiri mengingat masa kecil dulu. Senang sekali jika waktu berkumpul sudah tiba karena dongeng time itu yang ditunggu-tunggu sebenarnya. Penasaran dengan cerita-cerita yang akan Ayah kisahkan karena beliau piawai sekali dalam mendongeng. Antusias sekali untuk mendengarkan beliau, terutama suara-suara yang berbeda agar tokoh yang dikisahkan terdengar kentara.

Seringkali saya dan adik-adik berebutan untuk didongengkan. Kisah andalan Ayah antara lain; cerita para Nabi dan Rasul dari Adam as hingga Rasulullah saw, si kancil dan buaya, Gareng dan Petruk, termasuk dongeng karangan ayah sendiri. 

Tanpa disadari, banyak nilai dan manfaat yang didapat ketika mendengarkan dongeng. Tidak hanya menstimulus kemampuan berimajinasi dari sebuah kisah, tetapi juga membangun daya pikir lewat pertanyaan-pertanyaan yang timbul terhadap tokoh maupun latar ceritanya. Penasaran pun timbul untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, walaupun sudah berulang kali kisah yang sama diceritakan. Hal yang sangat signifikan terasa hingga saat ini adalah tumbuhnya wawasan dan nilai agama pada diri sehingga lebih religius dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dongeng yang Ayah ceritakan menginspirasi saya untuk menulis. 

Sejak usia Sekolah Dasar (SD) saya suka sekali menulis curhatan singkat. Apa yang sudah terjadi hari itu dan apa yang saya rasakan. Hingga untuk pertama kalinya saya memiliki diary saat menginjak bangku SMP dan mulai menuliskan segala hal disana. Namun, mengisahkan tentang cerita anak bermula dari keikutsertaan dalam event menulis dari salah satu penerbit. Bersyukur sekali karena cerita saya terpilih untuk dijadikan salah satu antologi dalam buku kumpulan cerita anak. 

Antologi cernak saya berjudul "Janji Lara", mengisahkan seorang anak perempuan bernama Lara yang lebih memilih bermain games di PSP daripada mengaji di surau. Dalam tulisan tersebut, saya menonjolkan kekuatan mimpi yang mengarahkan pada pilihan yang harus diambil Lara dari sikapnya, serta manfaat jika ia rajin mengaji. Selain itu, dialog Lara dengan ibunya memuat nilai moral bahwa seorang anak hendaklah menuruti perintah orang tua. Saya juga punya harapan, melalui antologi saya ini kelak bayi saya dapat merasakan pula manfaatnya.

Meskipun anak saya masih bayi, sesekali saya menyuarakan apa yang sedang saya baca dan menunjukkan padanya bacaan tersebut. Kelihatannya tipe anak saya audio karena senang mendengar bunyi-bunyian. Hal ini membuat saya tidak sabar supaya ia cepat besar. Agar bisa mengikuti jejak Ayah untuk menceritakan puluhan hingga ratusan dongeng padanya. Ingin melihat seberapa antusias ia mendengarkan, sejauh apa rasa penasaran yang tumbuh, seterang apa binaran di matanya saat saya menceritakan dongeng padanya seperti yang Ayah lakukan dulu. Sekaligus membuktikan sepiawai apa kemampuan mendongeng saya nantinya. Semoga bisa seperti Ayah. mamahtira
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar