Tanti adalah seorang ibu rumah tangga muda dan cantik yang memiliki anak bernama Husin. Mereka baru saja pindah ke Cepu karena suami Tanti dipindahtugaskan disana. Bersuamikan seorang yang berkedudukan tinggi di salah satu perusahaan swasta di Cepu, menuntut dirinya untuk mampu bersosialisasi lebih di kalangan para istri karyawan.
Berhubung Husin sudah berusia tujuh tahun, Tanti dan suaminya berencana menyelenggarakan syukuran untuk ulang tahunnya yang tinggal tiga hari lagi. Karena kesibukan suaminya, maka otomatis segala keperluan acara Tanti lah yang mengurusnya.
Siang itu Tanti baru saja menjemput Husin dari sekolah. Ia membutuhkan biaya untuk persiapan ulang tahun Husin sehingga memutuskan untuk mencari atm terlebih dahulu. Dari arah jalan pulang, Tanti memarkir mobilnya di sebuah swalayan yang cukup besar di Cepu karena atm terdekat berada disana. Alih-alih hanya sebentar, Husin yang sudah tertidur karena kelelahan dibiarkan Tanti menunggu di mobil tanpa menguncinya.
Uang secukupnya untuk keperluan acara sudah dalam genggaman. Tanti pun bergegas keluar hendak menuju mobilnya yang diparkir tidak jauh dari atm. Tanti yang sudah di depan pintu pun buru-buru hendak membukanya. Tapi anehnya pintu mobilnya tidak bisa dibuka.
"Loh, kenapa lagi ni mobil? Pake acara gak bisa dibuka segala," ujar Tanti setengah panik karena ia merasa tidak mengunci mobilnya. Memang pernah beberapa kali Tanti mengalami hal serupa, harus dikunci lagi lalu unlock kembali.
"Duuh, koq masih gak bisa juga sih," kali ini Tanti hampir hilang kesabaran hingga ada seorang pria tampan mendekatinya.
"Mba, mau ngapain?" seru pria yang berwajah tampan tersebut menghampiri Tanti.
Tanti kaget sekali saat itu. Bukan karena berhadapan dengan seorang lelaki tampan, tapi lebih karena takut terkena bujuk rayu hipnotis.
"Pake nanya lagi, ya mau masuk mobil lah," suara Tanti meninggi karena pria tersebut menanyakan pertanyaan retoris menurutnya. Masih sambil membuka mobil dengan paksa.
"Maaf mba, ini mobil saya," si mas tersebut berkata sambil tersenyum penuh arti.
"Enak aja ngaku-ngaku, ini jelas-jelas mobil saya."
"Coba mba perhatikan plat mobilnya. Mungkin mba yang salah," seketika itu juga Tanti memastikan dengan melihat plat mobil tersebut.
Malu tak dapat ditahan. Ternyata mobilnya berselang dua mobil dari sebelah kiri kendaraan milik pria asal Cepu tersebut. Wajah Tanti kini memerah dan ia berusaha keras untuk menutupi rasa malu, walau tak mampu.
"Maaf ya mas."
Tanti sungguh malu karena asal selonong. Tak disangka sedikitpun olehnya akan terjadi hal konyol seperti itu. Ia segera melaju ke arah mobil miliknya dengan perasaan yang ia sendiri lebih mengerti. Saking malunya, rasanya ia ingin menutup wajahnya dengan selimut bermotif shaun the sheep, lalu dengan rela meluncur tinggi ke angkasa menggunakan pesawat antariksa dan enggan kembali lagi ke bumi karena takut bertemu lagi dengan si tampan.
Sekian
Makasih infonya atas mobilnya
BalasHapusSama2 mba Sinta hehe
BalasHapus