Tragedi Malam Lebaran Bareng Suami Tercintah

Baju Baru Alhamdulillah, Tuk Dipakai di Hari Raya
Tak Ada pun Tak Apa-Apa, Masih Ada Baju Yang Lama...

Kalimat diatas adalah sepenggal lirik yang masih melekat banget diingatan saya kalo lebaran tiba. Mungkin untuk generasi sekarang lagu anak-anak udah gak ada lagi yang kayak jaman saya kecil dulu...(kayak yang udah tua aja :P)

Seperti biasa, lebaran Idul Fitri adalah hari-hari yang sangat dinantikan oleh seluruh umat manusia. Saya tidak mengatakan hanya untuk umat muslim saja karena di tempat tinggal saya sekarang bersama suami tercintah, non-muslim juga ikut merayakannya. Bahkan mereka juga ikut bersilaturrahim ke rumah-rumah rekan kerja. Sebenarnya saya mau bilang, lebaran disini sama persis seperti di Aceh, kampung halaman saya. Walaupun gak mudik, tapi suasana kekeluargaan disini cukup mengobati kerinduan akan kampung halaman...;)

Nah, lebaran kali ini terasa sangat spesial karena saya rayakan bersama suami tercintah. Selama 3 bulan berkeluarga dan mengarungi bahtera bersamanya, saya banyak belajar tentang banyak hal. Peran saya dalam rumah tangga merangkap, tidak hanya sebagai seorang istri, tetapi juga sebagai teman curhat suami, sebagai manajer yang mengatur kapan dan makan apa, mengingatkan segala keperluan suami, membangunkan suami saat harus kerja atau shalat subuh, dan terutama sebagai kekasih hatinya :D

So, apa yang terjadi tadi malam adalah hal tergokil dalam hidup saya dan suami. Mengapa tidak, jadi gini ni ceritanya...


Setelah kemarin dari pagi ampe malam silaturrahim ke komplek dan kampung sekitar, tadi malam kami melanjutkan petualangan silaturrahim ke kampung yaitu rumah rekan kerja suami saya. Ada beberapa rumah yang sudah kami kunjungi. Saat kami berjalan kaki melewati banyak rumah, suami saya melihat rekan kerjanya yang sedang duduk di dalam rumah dengan gaya seperti sedang di warung kopi sambil merokok, pintu terbuka sehingga suami saya dapat melihatnya dengan jelas sekali. Tanpa ba bi bu, suami pun segera melangkah ke rumah tersebut dan segera masuk. Sebagai seorang new comer, saya ngikut suami aja karena tidak kenal sama rekan kerjanya. Setelah masuk, kami pun bersalaman dengan rekannya tersebut. Anehnya, rekan suami saya ini justru memanggil tuan rumah. Saya yang tidak tau apa2 ya salam-salam aja lalu mengambil posisi duduk layaknya para tamu. Tiba-tiba aja suami mohon pamit, tidak seperti di kunjungan sebelum2nya. Setelah itu, kami melanjutkn perjalanan kaki kami ke rumah rekan kerja lainnya.

Saya heran, kenapa suami saya ini bolak-balik aja dari tadi. Tak sabar, saya pun angkat bicara. "Bang, koq bolak-balik sih? Sekarang sebenarnya mau ke rumah siapa? Tanya aja sama penduduk... "
"....."
"Bang, tadi itu koq kita bentar banget di rumah temen abang...?"
"Abang sendiri gak tau itu rumahnya siapa dek..."
?&(%$#)(#((^%$(W)()

Ya Allah Ya Rabbi... Jadi tadi sebenarnya kami masuk ke rumah orang yang tak dikenal dan rekan kerja suami saya itu hanya numpang duduk aja di rumah tersebut.... kami berdua cuma bisa nahan ketawa aja selama di jalan, dan memalingkan wajah saat melewati rumah yang sempat kami singgahi itu. Dengan sigap kami masuk mobil lalu melanjutkan tawa yang sempat tertahan di dalam mobil... Ada-ada aja di hari lebaran :D