Senin, 21 Februari 2011

Kunjungan ke Museum Wol di Geelong, Australia

Bicara tentang Australia tidak akan terlepas dari kekhasan negaranya yaitu negara penghasil wol terbesar di dunia. Hal ini saya buktikan secara langsung dari hasil jalan2 ke beberapa tempat di Victoria di mana sebagian besar wilayah yang saya lewati banyak sekali terlihat domba2 yang diternak oleh warga Australia. Gendut2 dan berbulu tebal, menggumpal. Hmmm wajar aja kalo mereka banyak meninggalkan gedung2 yang dulunya merupakan pabrik wol. Sayangnya, kebanyakan sudah menjadi gedung universitas (universitas tempat saya studi) dan juga apartemen2 (salah satunya apartemen yang saya tempati selama studi), yaitu Nireeda Apartemen. Gambarnya bisa dilihat sebagai berikut:
http://www.nireedaapartments.com.au/
Saya dan teman2 menginap di lantai paling atas (tingkat 3). Lumayan juga
buat olah raga naik turun tangga karena gedung ini gak dilengkapi dengan lift. Maklum jaman dulu teknologi gak sehebat sekarang x ya... Lagian gedung ini juga dulunya hanya 2 tingkat saat masih jadi pabrik wol.

Kalo ditanya soal harga nginap per malam, jangan ditanya deh... kisaran harganya $250-$300 (dolar Australia). Kebetulan karena kami grup, dan tinggal untuk 4 bulan, katanya sih per kamarnya $100. hmmm kaliin aja dengan kurs sekarang yang 9000 rupiah. Untungnya, yang bayarin pemerintah Aceh :D jadi tinggal menikmati aja.

Lah, apa hubungannya dengan museum wol? Nah, tadi itu cuma intro aja. Sekarang baru masuk ke bagian inti.

Jadi, tanggal 19 February yang lalu, setelah Kamisnya ke Healesville Sanctuary, gak sah rasanya sebelum balik ke tanah air tercinta gak singgah ke museum wol yang jadi kekhasan untuk Negara Kangguru ini. Dari apartemen, hanya membutuhkan perjalanan selama kurang dari 10 menit aja. Deket banget kan??? Tapi baru ngunjungin setelah 4 bulan berada di kawasan ini coba...heheh

Untuk masuk ke museum wol ini, harga dasarnya $7.90, sementara kalo kamu mahasiswa, cuma bayar $5.90, worthy lah untuk mengetahui sejarah Australia dan biar tau gimana proses pembuatan wol dari mulai bulu2 domba dicukur sampai bisa jadi produk dari benang wol.

Museum ini terdiri dari 3 galeri. Galeri pertama adalah proses awal domba2 dimasukkan ke dalam ruangan khusus untuk dicukur bulunya. Sebagai informasi, karena Australia ini negara yang memiliki 4 musim, biasanya pada musim dingin domba2 ini sengaja dibiarkan agar bulu2nya tumbuh lebat agar menghangatkan mereka dalam menghadapi hawa dingin. Nah, kalo udah musim panas, baru bulunya dicukur agar domba2 ini gak kepanasan karena bulu2nya yang lebat selama cuaca panas. Kira2 seperti ini replika aslinya:
 
Nah, ini adalah peralatan yang dibutuhkan untuk pemrosesan awal dalam pembuatan wol yang hubungannya langsung dengan para domba. Hmm... menarik ya... Apalagi kalo kamu berada langsung di dalam museum wol ini ;)
Sebenarnya proses2nya ditunjukkan melalui video yang bisa disaksikan melalui televisi gimana peternak mencukur bulu2 dari dombanya langsung. Tapi karena saya tidak merekam videonya, jadi kira2 ini adalah bulu2 dombanya setelah dicukur. Ternyata beda2 loh tekstur bulu dombanya kalo kita sentuh...:D

Sebenarnya masih di galeri 1 ada miniatur rumah orang miskinnya Australia. Unik banget. Tapi fotonya gak pake kamera saya, jadi mesti nagih dulu sama temen baru ntar saya update deh fotonya. Khas banget karena ada tungku dan sepeda antik. Juga meja makannya dilengkapi dengan beberapa gelas dan teko yang biasa di film2 yang latarnya di rumah orang miskin. hihihi... lengkap dengan tempat tidurnya loh... Ntar deh ya fotonya belakangan, biar penasaran aja dulu :D


Selanjutnya saya dan 2 orang teman masuk ke galeri 2. Nah, di galeri ini bulu2 yang udah dicukur dibawa ke pabrik. Kalo di gambar ini terlihat 3 nona-nona cantik sedang membawa bulu2 domba dengan bakul lalu yang udah jadi benang wol sampai jadi bahan kain, serta ketiganya memakai pakaian khas jaman baheula (kalo sekarang pada hampir gak berbaju dan gak ada lagi yang mau kerja ginian).

Di galeri ini udah bisa terlihat mesin2 pabrik yang memproses bulu2 domba agar menjadi benang wol. Diantaranya bisa dilihat sebagai berikut:
Kalo mesin diatas adalah untuk menghasilkan benang wol, kalo mesin dibawah udah bisa ngasilin kain atau karpet. Hmmm... canggih banget kan pada masanya mereka mengolah wol... Seperti apa produknya? 
 
Nah, ini adalah hasil pengolahannya yang tersedia di museum wol. Pengunjung yang berminat untuk memesan juga bisa request loh sesuai dengan kebutuhannya, terutama ukuran karpetnya (ini produknya berupa karpet).




Oya, hampir lupa...mau liat rumah orang kayanya seperti apa? Lebih kurang seperti ini. Kalo kamu masuk kedalamnya, semua fasilitas sangat lengkap. Sampai kulkas juga tersedia, tapi bentuknya masih yang baheula banget. Selain itu, teleponnya juga masih yang model putar (non-digit). Trus ada banyak ruangan didalamnya selain ruang tamu. Ada televisi, toilet, dapur yang mewah, serta meja makan yang lebih indah dibandingkan rumah miskin. Unik banget deh...

Ini hasil kunjungan kami bertiga di museum wol 19 Februari yang lalu. Saya sempat mengabadikan foto kami bertiga saat berada di galeri 2 karena ada kaca besar diatas atap yang bisa jadi ajang narsis2an buat kami bertiga...



Petualangan di Museum Wol Selesai ;)

12 komentar:

  1. mbaaakkk,,
    jadi pengenn pergi kesana,,,
    mupeng.com
    hehehe

    BalasHapus
  2. adakah domba mantan korban pengrajin wol yang dimusiumkan?? hehe

    BalasHapus
  3. @Rez: ayo Rez, semangat untuk terus sekolah dan apply ke luar negeri kalo mau ada kesempatan jalan2 keliling dunia ^^

    @Archer: itu gambar awal kan domba2 miniatur yang dimuseumkan...:D kalo domba mantan pengrajin wol kayaknya udah digulai deh hehehe....

    BalasHapus
  4. InsyaAllah, Ras :)
    yang penting Irasnya berusaha ya ^^

    BalasHapus
  5. nice story... i cant even create one.. lol

    BalasHapus
  6. @Fa: tq, darling... We will continue our story after Australia B-)

    @Ami: kan cerita kita, Mi... yang Ballarat akan menyusul, sayangnya Ami gak ikut :(

    BalasHapus
  7. menarik banget perjalanannya..
    jadi tambah semangat nih kesana taun depan :)
    btw kuliah dimana nya kak?

    BalasHapus
  8. @Vivi: vivi mau study di Australia juga? saya kuliah di Deakin University Vi :)

    BalasHapus
  9. Dimana mba? Museumnya apakah rekomended ke ballarat

    BalasHapus