Jumat, 14 Maret 2014

Abadikan Hidupmu Lewat Tulisan

Wah, ternyata agar produktif untuk menulis itu susah juga ya...

Memang sih beberapa hari ini saya sedang konsen menulis sebuah novel. Deadlinenya 31 Maret ini memang. Gak tau juga bakal terkejar apa gak. Bayangin aja, target tulisannya tu 200-250 halaman bowk! Sementara sekarang tulisan saya baru 13 halaman. Hiks. Bahkan belum juga masuk ke cerita intinya. 

Wakwaw!!!

Saya mendapat pelajaran dengan menekuni menulis. Alhamdulillah dari dua kali ikutan event lomba, dua karya saya masuk sebagai kontributor untuk dijadikan antologi dalam buku cerpen anak dan cerpen bertajuk hujan. Sementara yang cerpen hujan sedang menunggu antri untuk dicetak, cerpen anak akan terbit bulan April in syaa Allaah. 

Sumpah! Gak nyangka dan gak percaya pas baca pengumumannya. Sebagai penulis pemula saya gak punya target untuk jadi pemenang. Lebih tepatnya ingin coba-coba aja. Kaget campur bahagia ketika nama saya tercantum di urutan ke-11 untuk cerpen anak dari 29 peserta yang terpilih. Menempati urutan ke-6 untuk cerpen bertema "Cinta Dibalik Hujan" dari 15 kontributor di buku #1. Jadi cerpen hujan ini sendiri ada 3 buku yang diterbitkan. Total kontributornya ada 45 orang. 

Kedua cerpen ini memiliki proses yang berbeda. Sangat menggelikan kalau diingat. Untuk cerpen anak awalnya saya posting dulu di grup FB komunitas bisa menulis. Ternyata banyak yang baca dan memberikan kritik dari yang mendukung, bilang bagus, memberi saran membangun hingga kritikan pedas dan cenderung menjatuhkan. Gimana gak, katanya cerpen saya itu bertele2, gak akan masuk nominasi kalaupun diikutkan. Dan yang lebih ekstrim lagi adalah mending gak usah dikirim sekalian. Gak akan lolos, katanya. 

Alhamdulillah, kritikan itu gak saya dengar. Berhubung saya berniat ingin menerapkan ilmu yang saya dapat dari grup KBM tersebut, jadi saya menuruti saran2 membangun. Dan hasilnya ternyata melampaui prediksi saya sendiri. 

Nah, untuk cerpen bertajuk hujan beda lagi ceritanya. Lain halnya dengan cerpen anak yang memberikan waktu lebih leluasa untuk merombaknya, kalau yang ini malah enggak sempat baca lagi sebelum saya kirim. Bener2 mepet waktunya dari deadline. Soalnya 15 menit lagi ditutup dan tidak diterima lagi lebih dari itu. 

Info eventnya saja saya terima kurang dari 24 jam sebelum deadline. Belum lagi saya harus bisa bagi waktu antara ngurus bayi, bersih2 rumah dan menulis. Alhasil, saya baru sempat menulis dengan konsen setelah maghrib karena bayi saya tidur. Godaan lainnya adalah bayi yang tidak mulus bobonya, suka kebangun2. Tapi saya ikhlas menjalaninya hingga tulisan saya tembus ternyata. Syukur Alhamdulillah. 

Saya punya target, bahwa saya harus punya buku sendiri. Apapun itu. Fiksi maupun non-fiksi. Setidaknya ada yang bisa saya tunjukkan pada anak-anak saya nanti dalam bentuk fisik. Dengan harapan, anak2 bisa mengabadikan hidup mereka juga nantinya melalui tulisan. 

Memang, antologi ini belum apa-apa untuk penulis senior. Tapi bagi saya yang newbie, ini adalah awal yang baik dan jadi cemeti buat saya untuk terus berkarya dan pantang menyerah sebelum buku atas nama saya terbit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar