Kamis, 20 Februari 2014

(Cerpen Anak) JANJI LARA

Lara punya seorang teman bernama Aisyah. Anaknya baik dan juga pintar. Orangnya santun dan sangat ramah.
Suatu pagi, ia melihat Aisyah sedang duduk di pojokan kursi seorang diri sebelum kelas dimulai. Lara mengurungkan niat untuk segera masuk, lalu memperhatikan Aisyah dari sudut pintu. Aisyah menyadari ada yang sedang memperhatikannya.  
"Eh, ternyata Lara. Kenapa tidak segera masuk?" tanya Aisyah seraya menghampiri Lara. 
"Ketahuan, deh aku!" Lara tertawa nyengir. Lalu melanjutkan, “Aku takut mengganggu kamu yang sedang mengaji, makanya tadi tidak masuk dulu. Tunggu sampai beres dulu ngajinya.”
"Enggak apa-apa koq. Kita kan bisa ngaji bareng. Tumben kamu datang pagi sekali hari ini?" tanya Aisyah. Sementara Lara hanya menjawab dengan senyuman. 
“Aisyah, apa enaknya sih mengaji? Mendingan main game kayak gini ni!” ujar Lara sambil menunjukkan PSP yang baru dibelikan ayahnya.
"Ayahku bilang dari pada menghabiskan waktu buat main game atau nonton TV, lebih baik mengaji. Supaya waktu tidak terbuang sia-sia." jawab Aisyah sambil menyunggingkan senyum. 
"Masa, sih? Lebih seru ngegame lah!" seru Lara tidak mau kalah. Mendengar ucapan Lara, Aisyah geleng-geleng kepala. 
“Kamu tahu tidak, membaca satu huruf Alquran saja pahalanya mendapat satu kebaikan. Apalagi kalau banyak huruf yang kita baca." lanjut Aisyah.
"Iya, gitu?” Lara malah acuh mendengar ucapan Aisyah. Lalu ia melanjutkan keasyikannya main PSP. 
Seperti anak-anak lainnya, Lara juga mengaji di TPA setiap sore. Namun, sudah satu minggu ini ia malas untuk datang karena asyik memainkan PSP yang diberikan ayahnya.
"Nak, kamu sudah seminggu loh absen ke TPA. Ibu harus bilang apa nanti sama ustadzah kalau ketemu?" ujar ibu Lara kesal. Sementara Lara asyik-asyikan main di sofa ruang tamu.
“Iya Bu, sebentar...” jawab Lara kurang memperhatikan ibunya.
"Kalau kamu masih bolos hari ini, PSPnya ibu sita!" ancam ibunya serius. 
"Jangan, jangan Bu! Iya... iya Lara siap-siap ke TPA sekarang. Jangan disita PSPnya, Bu!" Lara pun berlari ke kamarnya, tak lupa membawa serta PSP yang sedari tadi tidak lepas dari tangannya.  
Akhirnya, setelah satu minggu bolos mengaji, sore itu juga Lara pergi ke TPA.
Malam harinya, Lara yang tertidur pulas pun bermimpi. Dalam mimpinya, Lara berada di tempat yang sangat sempit dan gelap. Tapi tiba-tiba datang cahaya mendekatinya. Lalu Lara bertanya,
"Siapa Engkau?" Kemudian cahaya itu menjawab,
"Aku adalah bacaan Al-quran yang kau bacakan."
"Benarkah?" tanya Lara berusaha meyakinkan.
"Ya."
"Apakah kau akan pergi meninggalkanku?"
"Aku akan terus menemanimu selama engkau rajin membaca Alquran. Jika tidak, maka aku akan pergi meninggalkanmu." jawab cahaya tersebut. 
"Jika engkau pergi, siapa yang akan menemaniku?"
"Kamu akan ditemani oleh cacing-cacing dan serangga-serangga yang ada disini."
"Aku tidak mau. Aku janji tidak akan malas ngaji lagi. Biar terus kau temani." Kemudian, tiba-tiba saja cahaya yang bersuara tadi menghilang secara perlahan. Tentu saja Lara menjadi gusar sekali.
“Hei, jangan tinggalkan aku! Aku takut sendirian disini. Jangan pergiiii!” teriak Lara yang membuatnya terbangun dari tidurnya.
Lara yang sangat terkejut segera bangkit dari kasurnya. Ia teringat akan mimpi tadi. Ia takut jika harus berteman dengan cacing-cacing dan serangga yang menjijikkan. Secepat kilat Lara berlari ke kamar ibunya dengan PSP di tangan.
“Ada apa, Lara?” tanya ibunya kebingungan.
“Aku mimpi buruk, Bu. Ada sebuah cahaya yang datang kepadaku. Katanya, kalau aku membaca Alquran ia akan menemaniku, tetapi jika tidak maka cacing dan seranggalah yang akan menjadi temanku. Aku takut, Bu!” Lara menjelaskan pada ibunya hampir menangis.
Mendengar hal itu ibu Lara memeluknya sambil berkata,
“Itu artinya, kamu harus rajin mengaji, sayang.” ucap sang ibu sambil tersenyum dan mengusap kepala menenangkan Lara.
“Iya, Bu. Lara janji akan rajin ke TPA dan enggak akan bolos lagi!” berkata sembari melihat ibunya.
“Apa buktinya kamu akan rajin mengaji?”
“Mulai sekarang, PSP Lara Ibu yang pegang. Supaya Lara tidak lalai dan bolos TPA lagi!” jawab Lara sambil menyerahkan PSP kepada ibunya.
“Alhamdulillah, anak Ibu memang shalehah,” sambil mencium kening Lara, “sekarang kita shalat subuh berjamaah, yuk! Sudah azan.” ajak ibunya.
“Baik, Bu. Aku ambil wudhu dulu ya! Setelah itu kita mengaji ya, Bu. Aku mau pahala yang banyak dan selalu ditemani oleh cahaya Alquran.” seru Lara mantap. Ibunya mengangguk tanda mengiyakan.
Mulai saat itu, Lara selalu menunaikan janjinya. Ia tidak pernah lagi bolos ke TPA.

SEKIAN

1 komentar: